USIA 48 tahun masih juga jomblo, bikin Minarti asal-asalan dalam
berburu jodoh. Ratijan, 30, lelaki yang dikenalnya lewat facebook,
diberi “segalanya” dengan alasan dia siap menikahi. Padahal setelah
dapat uang dan goyang, malah minggat.
Ketika berhasil ditangkap ternyata
memang langganan polisi.
Banyak wanita yang tak tahan hidup menjanda. Tapi ternyata stok dan
kebutuhan tidak selalu berbanding lurus, sehingga ketika usia makin
meninggi, belum juga ketemu jodoh yang sesuai. Dalam kondisi begitu,
banyak perempuan yang kadung kegatelan jadi banting harga, siapa saja
yang muncul langsung diterkam, padahal tak sesuai dengan harapan.
Minarti warga Kepung Kabupaten Demak (Jateng), menyandang status
janda sejak usia 40 tahun. Tapi hingga usia nyaris kepala lima, belum
juga ketemu jodoh. Padahal ibarat pecandu rokok, mulut Minarti kadung
berasa asem karena lama tak ketemu “rokok” yang berukuran king size
filter.
Dari kegemaran main HP canggih, Minarti kemudian berkenalan dengan
Ratijan lewat FB. Dari kontak-kontakan di dunia maya akhirnya sepakat
untuk ketemu. Ternyata makin asyik saja, meski usia Ratijan ternyata 18
tahun lebih muda. Apa lagi ketika lelaki itu menyatakan cinta dan siap
menikahinya, Minarti makin melambung. “Lebih muda belasan tahun dariku
nggak papa, dia kan memiliki tenaga kuda….” Begitu kata Minarti.
Lantaran garansi akan jadi suaminya, Minarti mau saja diajak hubungan
intim layaknya suami istri, apa lagi sudah lama tak “kambon lanangan”.
Bukan saja onderdil, materil juga diberikannya sekalian, di antaranya
dipinjami motor dan diberi sejumlah uang. Namanya juga pada calon suami,
masak harus etung-etungan.
Minarti baru sadar ketemu bajul bunting manakala Ratijan susah
dikontak setelah diberi pijaman motor. Pusing Minati bagaimana bisa
menemukan kendaraaan miliknya. Soal kehormatan yang sudah diberikan
sebelum waktunya, nggak apa-apa. Bukankah menyenangkan dan memuaskan
orang itu perbuatan terpuji? Tapi soal motor itu lho, karena dia sendiri
belum lunas mencicilnya.
Untung Minarti dapat ide jitu. Dengan alasan ada pembagian warisan,
lewat FB diminta Ratijan datang ke rumah. Kata Minarti, kehadiran
Ratijan perlu untuk jadi saksi, karena statusnya calon suami. Rupanya
Ratijan tergiur. Padahal begitu muncul polisi langsung membekuknya.
Dalam pemeriksaan terungkap, Ratijam memang residivis langganan polisi.
Dia mengaku bahwa motor sudah digadaikan Rp 2,5 juta. Soal siap jadi
suami Minarti itu hanya bohong-bohongan, “Masak saya mencintai
nenek-nenek yang pantas jadi ibuku.” Begitu katanya.
Brondong ketan atau jagung lebih enak.
Sumber:poskotanews.com
Minggu, 06 September 2015
Langganan:
Postingan (Atom)