Pages

Minggu, 06 September 2015

janda stnk di obok obok

USIA 48 tahun masih juga jomblo, bikin Minarti asal-asalan dalam berburu jodoh. Ratijan, 30, lelaki yang dikenalnya lewat facebook, diberi “segalanya” dengan alasan dia siap menikahi. Padahal setelah dapat uang dan goyang, malah minggat.

Ketika berhasil ditangkap ternyata memang langganan polisi.
Banyak wanita yang tak tahan hidup menjanda. Tapi ternyata stok dan kebutuhan tidak selalu berbanding lurus, sehingga ketika usia makin meninggi, belum juga ketemu jodoh yang sesuai. Dalam kondisi begitu, banyak perempuan yang kadung kegatelan jadi banting harga, siapa saja yang muncul langsung diterkam, padahal tak sesuai dengan harapan.
Minarti warga  Kepung Kabupaten Demak (Jateng), menyandang status janda sejak usia 40 tahun. Tapi hingga usia nyaris kepala lima, belum juga ketemu jodoh. Padahal ibarat pecandu rokok, mulut Minarti kadung berasa asem karena lama tak ketemu “rokok” yang berukuran king size filter.
Dari kegemaran main HP canggih, Minarti kemudian berkenalan dengan Ratijan lewat FB. Dari kontak-kontakan di dunia maya akhirnya sepakat untuk ketemu. Ternyata makin asyik saja, meski usia Ratijan ternyata  18 tahun lebih muda. Apa lagi ketika lelaki itu menyatakan cinta dan siap menikahinya, Minarti makin melambung. “Lebih muda belasan tahun dariku nggak papa, dia kan memiliki tenaga kuda….” Begitu kata Minarti.
Lantaran garansi akan jadi suaminya, Minarti mau saja diajak hubungan intim layaknya suami istri, apa lagi sudah lama tak “kambon lanangan”. Bukan saja onderdil, materil juga diberikannya sekalian, di antaranya dipinjami motor dan diberi sejumlah uang. Namanya juga pada calon suami, masak harus etung-etungan.
Minarti baru sadar ketemu bajul bunting manakala Ratijan susah dikontak setelah diberi pijaman motor. Pusing Minati bagaimana bisa menemukan kendaraaan miliknya. Soal kehormatan yang sudah diberikan sebelum waktunya, nggak apa-apa. Bukankah menyenangkan dan memuaskan orang itu perbuatan terpuji? Tapi soal motor itu lho, karena dia sendiri belum lunas mencicilnya.
Untung Minarti dapat ide jitu. Dengan alasan ada pembagian warisan, lewat  FB diminta Ratijan datang ke rumah. Kata Minarti, kehadiran Ratijan perlu untuk jadi saksi, karena statusnya calon suami. Rupanya Ratijan tergiur. Padahal begitu muncul polisi langsung membekuknya. Dalam pemeriksaan terungkap, Ratijam memang residivis langganan polisi. Dia mengaku bahwa motor sudah digadaikan Rp 2,5 juta. Soal siap jadi suami Minarti itu hanya bohong-bohongan, “Masak saya mencintai nenek-nenek yang pantas jadi ibuku.” Begitu katanya.
Brondong ketan atau jagung lebih enak.

Sumber:poskotanews.com