BAPAK cap apa Wardiman, 42, ini. Cari ilmu pesugihan tapi korbankan
anak, kok ya mau-maunya. Katanya, biar rejekinya baik dan bisa bayar
utang, harus bisa menyetubuhi gadis muda. Tapi mencari korban lain tidak
mudah, akhirnya anak kandung digauli berulang kali. Tentu saja jadi
urusan polisi.
Rejeki itu yang memberi dan mengatur Allah Swt, bukan pula keris
bukan pula dukun.
Tapi di era gombalisasi sekarang ini, masih banyak
yang percaya bahwa dengan punya keris ini itu, atau akik yang begini dan
begitu; rejekinya akan meningkat pesat. Padahal yang namanya keris atau
akik, baru bisa mendatangkan rejeki manakala laku dijual dengan harga
mahal.
Wardiman warga Simalungun, Sumut, rupanya termasuk orang yang percaya
pada kekuatan keris. Dulu dia memang pernah belajar pencak silat pada
seseorang. Ketika guru silat itu meninggal, dia menerima warisan berupa
keris. Kata sang guru, keris tersebut bisa meningkatkan rejeki
pemiliknya. Tapi syaratanya, si pemilik harus bisa menggauli gadis muda.
Sekali gaul, rejeki langsung ngumpul!
Lelaki dari Kecamatan Panei ini rupanya mempercayai betul dengan
ucapan sang guru pencak silat. Lebih-lebih belakangan ekonominya makin
memudar, sementara utang di luaran menumpuk. Tapi untuk bisa menggauli
gadis muda, bukan perkara mudah. Kalau daging kambing muda sih, di pasar
banyak. Tapi “daging” gadis muda?
Karena tak juga memperoleh calon korban, akhirnya Wardiman nekad
hendak mengorbankan Upik, 14, anak kandungnya sendiri. Awalnya tentu
saja si anak tidak mau, tapi karena dipaksa dan diancam akhirnya pasrah.
Walhasil sejak SD kelas VI sampai SMP kelas II sekarang, Upik sering
jadi korban kebiadaban ayah kandungnya.
Meningkatkah rejeki Wardiman kemudian? Enggak juga tuh, kalau
meningkat paling-paling justru dosa-dosanya. Sebab ekonomi sehari-hari
tetap susah. Adapaun si Upik, sebetulnya juga sudah pernah mengadu pada
nenek dan ibunya, tapi keduanya kurang menanggapi, dianggap si Upik
hanya berceloteh semata.
Baru ketika Upik curhat pada teman sekolahnya, hal itu menjadi
pembicaraan ramai sehingga akhirnya laporan sampai polisi. Dengan cepat
polisi segera menggelandang Wardiman. Upik sebetulnya juga kasihan
melihat bapaknya diiterogasi polisi dengan tangan diborgol, tapi
begitulah nasibnya sekarang.
Cari pesugihan malah sugih (kaya) masalah.
Sumber:poskotanews.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar