Pages

Selasa, 16 Juni 2015

pesugihan tumbal cabul

BAPAK cap apa Wardiman, 42, ini. Cari ilmu pesugihan tapi korbankan anak, kok ya mau-maunya. Katanya, biar rejekinya baik dan bisa bayar utang, harus bisa menyetubuhi gadis muda. Tapi mencari korban lain tidak mudah, akhirnya anak kandung digauli berulang kali. Tentu saja jadi urusan polisi.
Rejeki itu yang memberi dan mengatur Allah Swt, bukan pula keris bukan pula dukun.

Tapi di era gombalisasi sekarang ini, masih banyak yang percaya bahwa dengan punya keris ini itu, atau akik yang begini dan begitu; rejekinya akan meningkat pesat. Padahal yang namanya keris atau akik, baru bisa mendatangkan rejeki manakala laku dijual dengan harga mahal.
Wardiman warga Simalungun, Sumut, rupanya termasuk orang yang percaya pada kekuatan keris. Dulu dia memang pernah belajar pencak silat pada seseorang. Ketika guru silat itu meninggal, dia menerima warisan berupa keris. Kata sang guru, keris tersebut bisa meningkatkan rejeki pemiliknya. Tapi syaratanya, si pemilik harus bisa menggauli gadis muda. Sekali gaul, rejeki langsung ngumpul!
Lelaki dari Kecamatan Panei ini rupanya mempercayai betul dengan ucapan sang guru pencak silat. Lebih-lebih belakangan ekonominya makin memudar, sementara utang di luaran menumpuk. Tapi untuk bisa menggauli gadis muda, bukan perkara mudah. Kalau daging kambing muda sih, di pasar banyak. Tapi “daging” gadis muda?
Karena tak juga memperoleh calon korban, akhirnya Wardiman nekad hendak mengorbankan Upik, 14, anak kandungnya sendiri. Awalnya tentu saja si anak tidak mau, tapi karena dipaksa dan diancam akhirnya pasrah. Walhasil sejak SD kelas VI sampai SMP kelas II sekarang, Upik sering jadi korban kebiadaban ayah kandungnya.
Meningkatkah rejeki Wardiman kemudian? Enggak juga tuh, kalau meningkat paling-paling justru dosa-dosanya. Sebab ekonomi sehari-hari tetap susah. Adapaun si Upik, sebetulnya juga sudah pernah mengadu pada nenek dan ibunya, tapi keduanya kurang menanggapi, dianggap si Upik hanya berceloteh semata.
Baru ketika Upik curhat pada teman sekolahnya, hal itu menjadi pembicaraan ramai sehingga akhirnya laporan sampai polisi. Dengan cepat polisi segera menggelandang Wardiman. Upik sebetulnya juga kasihan melihat bapaknya diiterogasi polisi dengan tangan diborgol, tapi begitulah nasibnya sekarang.
Cari pesugihan malah sugih (kaya) masalah.


Sumber:poskotanews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar