Pages

Senin, 27 Juli 2015

Blusukan sang kepala desa cabul

JOKOWI modal blusukan, dari walikota bisa jadi presiden. Kades Dulhamid, 40, dari Ciamis mau tiru-tiru juga, tapi dia malah blusukan ke rumah bini orang di lain desa. Warga yang jengkel atas ulah Pak Kades, segera menggerebeknya. Tapi Dulhamid bersikeras, selama ini tidak berbuat macam-macam.
Dia Juli 23
Gaya Jokowi yang suka blusukan ke mana-mana, akhirnya banyak ditiru para pejabat. Sebab dari blusukan  itu menghasilkan prestasi spektakuler, bisa menjadi Presiden RI. Tapi apakah pejabat yang demen blusukan itu mau jadi presiden juga? Jelas tidak. Sebab jadi presiden itu tak cukup bermodal blusukan. Biar demen blusukan sehari lima kali, jika tak ada milik tak mungkin jadi orang nomer satu di republik ini.
Dulhamid jabatannya hanya Kades di Purwajaya Kecamatan Purwodadi Kabupaten Ciamis. Jelas dia tak punya ambisi jadi presiden. Tapi gara-gara perempuan cantik Roh, 29, dia jadi ketularan demen blusukan pula. Tentu saja motifnya beda. Pejabat lain blusukan untuk mengetahui kondisi rakyat secara mendalam, kalau Dulhamid justru untuk mengetahui “daleman” Ny. Roh.
Mereka kenalan sebulan lalu. Tapi sejak kenal si wanita yang cantik dan bodinya seksi itu, jadi demen banget main ke rumah Roh di Desa Sidaharja, Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis. Asal ada SMS tit tit tit, Pak Kades segera meluncur ke rumah Roh. Mereka lalu ngobrol ngalor ngidul, dengan hidangan rengginang dan ketupat legendar.
Entah sudah berapa kali Pak Kades blusukan ke rumah Roh, tak ada catetannya. Yang jelas, warga tetangga si wanita itu jadi jengah. Sebab kunjungan Pak Kades itu berlangsung justru di kala suami tidak ada. Tentu saja lalu timbul suudzon, mereka tentu berbuat hil-hil yang mustahal. Sebab hukum alam mengatakan: bila ada dua makhluk berlainan jenis ketemu di tempat sepi, maka akan muncul pihak ketiga, yaitu setan.
Warga pun lalu berencana hendak menggerebek pasangan yang diduga mesum itu. Pas Pak Kades ke rumah Roh pukul 23.00 penggerebekan dilakukan. Meraka ditemukan duduk berdua di ruang tamu, tidak dalam posisi berbuat sebagaimana dikhawatirkan warga. “Saya ke sini atas undangan Roh, bukan kemauan saya.” Tangkis Pak Kades.
Kata Dulhamid, selama ini baru tiga kali ke rumahnya. Soal kala itu tak ada suaminya, itu tak pernah dikatakan Roh. Jadi dia tak pernah juga menanyakannya. “Tapi yang jelas, kami selama ini hanya ngobrol-ngobrol,” tambah Kades. Mana yang benar, urusan dilanjutkan ke Polsek Pamarican.
Dengan perempuan cantik ngobrol doang, apa nggak meriang?

Sumber:poskotanews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar