PNS Dinas Perhubungan digerebek hubungan intim
dengan PNS Dinas Pertanian, kompak banget! Tapi karena keduanya bukan
suami istri, jadi masalah. Akhirnya Jito, 37, dengan Wanti, 39,
diserahkan ke Polres Gresik. Yang bikin warga geleng-geleng kepala,
kejadian itu siang hari di bulan puasa. Kata Asmuni: ini PNS cap apa?
Hadits Nabi mengingatkan, banyak orang puasa yang hanya beroleh lapar
dan haus belaka. Sebab mereka hanya menahan nafsu makan minum belaka,
sehingga inti puasa “menahan diri” sama sekali tak berbekas. Urusan
perut denghan sadar dibatasinya, tapi urusan di bawah perut diumbar.
Bini di rumah ditelantarkan, bini orang ditelateni. Tentu saja yang
punya mencak-mencak.
Baik Jito maupun Wanti sama-sama bekerja di Pemda Gresik (Jatim).
Jito pada Dinas Perhubungan, sedangkan Wanti di Dinas Pertanian. Dilihat
dari bidang tugasnya, sepertinya takkan pernah ketemu. Sebab Jito
mengurusi soal transportasi di kota, sedangkan Wanti menekuni masalah
penyuluhan tanaman bagi petani. Tapi kalau setan sudah mengaturnya, yang
tak ada hubungannya bisa ada hubungannya sehingga akhirnya berhubungan
intim!
Jito yang sedang tidak mesra hubungannya dengan istri, sengaja
kontrak rumah di Perumahan Bukit Randu Agung Indah (BRAI), Kebomas,
Gresik, Jawa Timur. Di sini dia tinggal sendirian. Makan jajan di luara,
dan untuk urusan pakaian sehari-hari dia seperti iklan diterjen:
mencuci sendiri. Sekali waktu pas upacara hari Senin, Jito mulai
mengenal Wanti yang ternyata bekerja di bagian Dinas Pertanian.
Melihat bodi dan penampilan si wanita, kontan saja Jito berubah
ukuran celananya. Maklum sejak pisah rumah dengan istri, dia sudah tak
bisa menjalankan tupoksi-nya orang berumah tangga. Lebih-lebih di bulan
puasa ini, boleh dikata Jito puasa kwadrat. Ya puasa makan minum, ya
puasa perempuan.
Puasa sebagai syariat agama, mudah dijalani karena habis magrib sudah
bisa pesta pora sampai glegeken. Tapi puasa wanita, itu yang berrrrrat!
Sebab tidak ada batasannya dari magrib hingga imsak, tapi sepanjang
waktu tidak ketemu bini. Dalam kondisi seperti itu, perkelannya dengan
Wanti mau dimanfaatkan seefektip mungkin. Maksudnya, setelah koalisi
harus segera ada “eksekusi”.
Tak hanya makan-makan bareng, diundang main ke rumahnya di kompleks
BRAI, ternyata Wanti juga tak menolak. Wah, ini peluang emas. Maka
ketimbang ke hotel mahal-mahal, di rumang sendiri lebih mengasyikkan.
Dan benar saja, ternyata Wanti tak menolak ajakan mesumnya. Maka yang
terjadi kemudian, PNS Perhubungan hubungan intim dengan PNS Pertanian.
Kompak banget, ya?
Kalau ada perempuan gatel, mungkin juga si Wanti ini. Sebab sejak itu
dia tanpa sungkan dan risih sering datang sendiri ke rumah Jito, dalam
rangka sistem “jemput bola”. Awalnya warga membiarkan saja, tapi
lama-lama jadi curiga. Kok pada hari-hari tertenu perempuan ini datang
bertamu lama banget. Datang pukul 16.00, nanti pukul 18.00 sudah pulang.
Sekali waktu ada yang iseng mengintip, ternyata betul dugaan warga,
rumah kontrakan Jito dijadikan arena mesum oleh pengontraknya. Maka
ketika oknum PNS Pertanian itu datang untuk “dicocok-tanami” oleh Jito,
penggerebekan dilakukan. Ternyata betul. Sore-sore bulan puasa, Jito
“bercocok tanam” di lahan yang bukan miliknya. Keduanya segera
diserahkan ke Polres Gresik.
Itu baru urusan polisi. Urusan dengan suami Wanti bagaimana?
Sumber:poskotanews.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar