GUBERNUR Ahok sempat kesal, PNS DKI digaji tinggi ada yang kerjanya
nggosok akik di kantor. Di Pemkab OKU (Sumsel), ada oknum PNS kerjanya
justru “nggosok” ponakan sampai 20 kali.
Saat ditangkap polisi,
Wardansyah, 52, mengaku khilaf, karena “jatah” dari istrinya setiap
minggu kurang.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sempat melampiaskan
uneg-unegnya, karena banyak PNS di Pemprov yang kerjanya tak sebanding
dengan gajinya yang tinggi. Bayangkan, digaji Rp 9 juta sebulan, tapi
pekerjaannya hanya layak dibayar Rp 2 juta. Paling menjengkelkan, ada
laporan bahwa ada pimpinan kantor ngetik di komputer saja tidak becus,
tapi di kantor kerjanya malah nggosok akik melulu!
Itu masih mending. Di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Sumsel, ada
oknum PNS di Dinas Perkebunan & Kehutanan yang bertahun-tahun
kerjanya “nggosok” ponakan sendiri di kamar. Kalau akik digosok terus
jadi mengkilap, lha kalau ponakan yang “digosok” dengan paksa, tentu
saja bukan mengkilap tapi malah mengkelap. Akhirnya Windi, 16, pun
mengadu pada keluarganya. Ketahuanlah belang si paman celamitan itu.
Sebagai PNS yang bertugas di Dinas Perkebunan dan Kehutanan,
Wardansyah sangat mengetahui apa itu ilegal loging (kayu gelap). Tapi di
sisi lain, ternyata dia juga jadi pelaku “ilegal loving” alias cinta
gelap. Soalnya, ponakan sendiri yang berarti anak daripada kakak
kandungnya, tega-teganya diperlakukan bak istri sendiri. Digauli dengan
paksa manakala dia sedang kepengin.
Apakah dia duda atau perjaka tua? Bukan, dia juga punya istri yang
kebetulan bukan perempuan rumahan yang kerjanya hanya “mamah” dan
“mlumah”. Istrinya memang termasuk wanita sibuk, sehingga “jatah” untuk
suami tak bisa diberikan secara cukup dan patut. Asal suami minta
haknya, sering berasalan capek dan ngantuk karena kerja seharian di
kantor.
Walhasil biasanya seminggu minimal dua kali, kini sering kosong.
Dalam sebulan paling banter dapat pasokan 3-4 kali. Dibrengkal pun, sang
istri lebih berat ke ngoroknya ketimbang melayani suami sebagai
kewajiban. Bila suami mengingatkan akan dikutuk malaikat sampai pagi,
istri justru mendebat, “Itu haditsnya soheh atau dhoif (lemah)?”
Bila yang kurang itu jatah makan, bisa dipenuhi lewat jajan di
warung. Tapi jika yang kurang tersebut soal kebutuhan biologis,
bagaimana mencari solusi? Jajan lewat prostitusi online, untuk boking
artis AA mana Wardansyah punya duit Rp 200 juta. Lagi pula duit sebegitu
banyak hanya untuk sekali pakai, mending untuk bikin rumah kontrakan
dapat beberapa pintu.
Setan pun kemudian mengompori agar memanfaatkan ponakan sendiri,
Windi, yang selama ini ikut padanya. Soal moral dan dosa, untuk dunia
persetanan itu tidak kompatibel. Justru setan memang mengajaknya untuk
berlomba-lomba dalam kebajingan. “Makanya Bleh, ponakan buat
penak-penakan, bagi kalangan setan itu sebuah keniscayaan,” kata setan
meyakinkan.
Ee, ternyata bujukan setan itu dipraktekkan benar. Ketika situasi di
rumah demikian kondusif, Windi dengan ancaman golok berhasil digaulinya
kali pertama. Sukses dengan debut pertamanya, oknum PNS itu jadi
ketagihan. Bila PNS lain pada sibuk nggosok akik, diam-diam Wardansyah
terus “nggosok” ponakan di ranjang. Hal itu dilakukan sejak ponakan
duduk di SD kelas VI, berlanjut sampai duduk di kelas III SMP sekarang
ini.
Yang terakhir kali, ponakan sedang ganti baju sepulang sekolah
langsung dicemplak. Dengan sangat terpaksa Windi terpaksa melayani. Tapi
habis itu dia lapor keluarganya, dan kemudian diteruskan ke polisi.
Saat ditangkap Wardansyah mengakui telah menggauli ponakannya itu
sebanyak kurang lebih 20 kali. “Saya khilaf karena jatah dari istri
kurang,” ujarnya sambil tersipu-sipu.
Khilaf kok sampai 20 kali.
Sumber:poskotanews.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar