Pages

Jumat, 22 Mei 2015

PNS gosok Ponakan

GUBERNUR Ahok sempat kesal, PNS DKI digaji tinggi ada yang kerjanya nggosok akik di kantor. Di Pemkab OKU (Sumsel), ada oknum PNS kerjanya justru “nggosok” ponakan sampai 20 kali.

Saat ditangkap polisi, Wardansyah, 52, mengaku khilaf, karena “jatah” dari istrinya setiap minggu kurang.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sempat melampiaskan uneg-unegnya, karena banyak PNS di Pemprov yang kerjanya tak sebanding dengan gajinya yang tinggi. Bayangkan, digaji Rp 9 juta sebulan, tapi pekerjaannya hanya layak dibayar Rp 2 juta. Paling menjengkelkan, ada laporan bahwa ada pimpinan kantor ngetik di komputer saja tidak becus, tapi di kantor kerjanya malah nggosok akik melulu!
Itu masih mending. Di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Sumsel, ada oknum PNS di Dinas Perkebunan & Kehutanan yang bertahun-tahun kerjanya “nggosok” ponakan sendiri di kamar. Kalau akik digosok terus jadi mengkilap, lha kalau ponakan yang “digosok” dengan paksa, tentu saja bukan mengkilap tapi malah mengkelap. Akhirnya Windi, 16, pun mengadu pada keluarganya. Ketahuanlah belang si paman celamitan itu.
Sebagai PNS yang bertugas di Dinas Perkebunan dan Kehutanan, Wardansyah sangat mengetahui apa itu ilegal loging (kayu gelap). Tapi di sisi lain, ternyata dia juga jadi pelaku “ilegal loving” alias cinta gelap. Soalnya, ponakan sendiri yang berarti anak daripada kakak kandungnya, tega-teganya diperlakukan bak istri sendiri. Digauli dengan paksa manakala dia sedang kepengin.
Apakah dia duda atau perjaka tua? Bukan, dia juga punya istri yang kebetulan bukan perempuan rumahan yang kerjanya hanya “mamah” dan “mlumah”. Istrinya memang termasuk wanita sibuk, sehingga “jatah” untuk suami tak bisa diberikan secara cukup dan patut. Asal suami minta haknya, sering berasalan capek dan ngantuk karena kerja seharian di kantor.
Walhasil biasanya seminggu minimal dua kali, kini sering kosong. Dalam sebulan paling banter dapat pasokan 3-4 kali. Dibrengkal pun, sang istri lebih berat ke ngoroknya ketimbang melayani suami sebagai kewajiban. Bila suami mengingatkan akan dikutuk malaikat sampai pagi, istri justru mendebat, “Itu haditsnya soheh atau dhoif (lemah)?”
Bila yang kurang itu jatah makan, bisa dipenuhi lewat jajan di warung. Tapi jika yang kurang tersebut soal kebutuhan biologis, bagaimana mencari solusi? Jajan lewat prostitusi online, untuk boking artis AA mana Wardansyah punya duit Rp 200 juta. Lagi pula duit sebegitu banyak hanya untuk sekali pakai, mending untuk bikin rumah kontrakan dapat beberapa pintu.
Setan pun kemudian mengompori agar memanfaatkan ponakan sendiri, Windi, yang selama ini ikut padanya. Soal moral dan dosa, untuk dunia persetanan itu tidak kompatibel. Justru setan memang mengajaknya untuk berlomba-lomba dalam kebajingan. “Makanya Bleh, ponakan buat penak-penakan, bagi kalangan setan itu sebuah keniscayaan,” kata setan meyakinkan.
Ee, ternyata bujukan setan itu dipraktekkan benar. Ketika situasi di rumah demikian kondusif, Windi dengan ancaman golok berhasil digaulinya kali pertama. Sukses dengan debut pertamanya, oknum PNS itu jadi ketagihan. Bila PNS lain pada sibuk nggosok akik, diam-diam Wardansyah terus “nggosok” ponakan di ranjang. Hal itu dilakukan sejak ponakan duduk di SD kelas VI, berlanjut sampai duduk di kelas III SMP sekarang ini.
Yang terakhir kali, ponakan sedang ganti baju sepulang sekolah langsung dicemplak. Dengan sangat terpaksa Windi terpaksa melayani. Tapi habis itu dia lapor keluarganya, dan kemudian diteruskan ke polisi. Saat ditangkap Wardansyah mengakui telah menggauli ponakannya itu sebanyak kurang lebih 20 kali. “Saya khilaf karena jatah dari istri kurang,” ujarnya sambil tersipu-sipu.
Khilaf kok sampai 20 kali.

Sumber:poskotanews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar